Sunday, December 3, 2023

Sinergi KKN Unuja dengan Anggota Paguyuban dalam Melakukan Restorasi Tangkis Sungai Kali Juma’in

Jum’at/12/02/21 – Perbaikan tangkis secara rutin perlu dilakukan semenjak dibuat pada akhir tahun 2018. Urgensinya adalah sebagai tangkis guna mengantisipasi terjadinya abrasi pasir sebagai tanah oloran yang dapat mengakibatkan dangkalnya arus sungai Kali Juma’in yang dapat berdampak kepada nelayan. Apabila dibiarkan, akan terjadi penyempitan dan pendangkalan aliran dan arus air sungai, praktis hal itu akan membuat laju perahu yang akan menghantarkan barang dan penumpang ke seberang Madura menjadi macet dan bisa jadi tidak dapat berlayar karena dangkalnya arus sungai.

Kali Juma’in menjadi sarana transportasi bagi orang-orang Besuki yang akan menyebrang ke pulau Madura. Kedalaman arus sungai mutlak dibutuhhkan untuk memperlancar laju perahu dan tidak membuat perahu tersendat. Dangkalnya sungai juga dapat merusak beberapa bagian kapal milik nelayan jika dibiarkan dan dipaksakan terus beroperasi.

Memanfaatkan momentum adanya peserta KKN Universitas Nurul Jadid di lingkungan Paguyuban bersamaan dengan kegiatan rutin Jum’at pagi yakni; arisan, pembacaan tahlil bagi para leluhur, dan pembacaan Sholawat Nariyah, tepat selesai acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan kerja bakti memperbaiki tangkis yang mulai tampak rapuh dimakan usia.

Proses restorasi tangkis dimulai dengan pembelahan bambu duri yang sebelumnya sudah dipotong dan dibawa ke daerah pesisir menggunakan palu gada yang cukup besar. Bambu dihantam dengan gada di setiap bhukoh nya agar pecah dan bisa dibelah dengan mudah kemudian. Sebagian yang lain juga turut mencopoti bagian-bagian tangkis yang sudah lapuk dimakan usia agar dapat langsung diganti dengan bambu yang baru.

Setelah semua bambu selesai dibelah dan pasak bambu baru sudah dipasang, bambu yang sudah dibelah kemudian secara gotong royong disusun selang-seling agar padu dan kuat menahan abrasi, lembah-lembah yang tersisa kemudian ditimbun dengan bambu lapuk bekas tangkis yang sudah dicopot kemudian ditimpa dengan karung yang sudah diisi dengan pasir sebelumnya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfa’at bagi paguyuban dan masyarakat sekitar, eksistensi tempat ini diharapkan pula tetap dalam upaya dan menjadi wadah kegiatan postif.” tutur H. Hambali terkait dengan kegiatan perbaikan tangkis sungai yang dilaksanakan pada hari Jum’at pagi tersebut.

Kegiatan kegiatan positif sebagai dampak dari keguyuban partisipasi ekologi warga adalah adanya kegiatan keagamaan, pendidikan, kajian dan ekowisata yang sedikit demi sedikit akan mampu mengangkat taraf ekonomi warga khususnya anggota paguyuban dengan adanya potensi wisata PAKULIMA.

Baca juga :  Pendidikan Berbasis Moral di Pesantren Nurul Jadid

Baca Juga :

Comment
Website | + posts

Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya.

"Verba volant, scripta manent"

Rahman
Rahmanhttps://www.rahmankamal.com/
Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya. "Verba volant, scripta manent"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopuler

Verified by MonsterInsights