GUBUKINSPIRASI.COM – Kemajuan teknologi gadget (gawai) yang dirancang untuk menyederhanakan dan memudahkan berbagai kebutuhan manusia, mulai dari komunikasi, informasi, transaksi, hingga rekreasi, menjadikan alat ini menempati posisi utama yang harus dimiliki manusia.
Gadget menjadi teknologi yang umum dan hampir selalu dibawa kemana-mana mengikuti mobilitas penggunanya. Oleh karena itu, kebutuhan Kebutuhan terhadap charger di tempat umum sangat diperlukan, terutama di tempat terbuka (outdoor) dimana fasilitas publik seperti charging station masih sangat minim.
Kenyataan tersebut, medorong Sulistiyanto Dosen Tetap Prodi Elektro Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid untuk menciptakan produk inovasi yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Bersama dengan 17 mahasiswa binaannya, Pak Sulis (panggilan sehari-hari) menciptakan produk tekhnologi yang diberi nama Solar Cell.
“Solar cell merupakan alat yang dapat mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik searah dan menjadi model yang tepat untuk dipakai sebagai tempat charger umum,” tegasnya.
Sulistiyanto Dosen Tetap Prodi Elektro Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid
Dengan panel surya yang dipasang mirip payung, Alat ini menurutnya bisa ditempatkan di tempat makan, tempat ngopi dan tempat wisata sekalipun dengan fungsi ganda yaitu sebagai pengisi daya dan sebagai alat berteduh dari teriknya panas matahari.
Payung Solar Cell menurut Pak Sulis didesign untuk melayani kebutuhan pengisian daya bagi pengguna gadget di tempat umum. Kekuatan daya yang dihasilkan tergantung waktu dan kapasitas baterainya. “Untuk Solar cell dengan kapasitas 100 Wp, dapat mengisi daya hingga 6 handphone sekaligus di siang hari, sementara di malam hari karena daya hanya disimpan di dalam bateri dengan kapasitas 100 wp, tentu tidak bisa digunakan secara maksimal sebagaimana siang hari,” tambahnya. Jadi, menurutnya kekuatan daya di malam hari sangat tergantung pada kekuatan baterai sebagai tempat penyimpanan daya yang dihasilkan panel surya tersebut.
Inovasi yang diciptakan Pak Sulis bersama 17 mahasiswanya sebagai salah satu pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, disambut baik oleh banyak pihak. Masyarakat di daerah karanganyar, Paiton Probolinggo yang notabene merupakan tempat pertama realisasi inovasi ini merasa cukup antusias dan senang dengan pendirian Solar Cell Charging Station ini.
Menurut penuturan dari masyarakat sekitar, inovasi ini diterima dengan cukup baik. Dari survey dan penggalian informasi yang dilakukan oleh tim Gubuk Inspirasi, banyak masyarakat yang menyatakan apresiasi dan dukungannya terkait dengan inovasi ini. “Inovasinya bagus sekali, semoga bisa dikembangkan dan diaplikasikan di lebih banyak tempat. Masyarakat cukup terbantu dengan hal ini, selain bisa dibuat ngeces, bisa juga dijadikan tempat naung” tutur masyarakat sekitar yang tidak ingin dipublikasikan namanya.
(rhmn)
Baca Juga :
- Perguruan Tinggi Dukung Pengembangan Ijen Geopark Bondowoso
- Kuliah Lapang Pendidikan Pancasila dan Bakti Sosial oleh Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UM Jember di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk
- Paguyuban Paku Lima – Sebuah Cerita Panjang Perjuangan Masyarakat Pesisir Mandaran
[…] Solar Cell Charging Station – Inovasi Publik Karya Dosen UNUJA yang Diapresiasi Masyarakat […]