GUBUKINSPIRASI – Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum juga berakhir. Bukan hanya kesehatan fisik yang perlu dijaga saat pandemi Covid-19, namun kesehatan mental pun sangat penting.
Dilaporkan bahwa 99 persen anak-anak dan remaja usia kurang dari 18 tahun, yang tinggal di salah satu dari 186 negara di dunia, hidup di bawah aturan pembatasan gerak.
Sementara itu, 60 persen anak-anak tinggal yang tinggal di salah satu dari 82 negara, hidup dengan aturan lockdown, sebagaimana dikutip melalui akun Instagram @indonesiabaik.id.
Pembatasan aktivitas akibat Covid-19 ini mengakibatkan penyesuaian perubahan secara mendadak yang mengganggu kesehatan mental remaja.
Kesehatan mental remaja tertekan dapat ditandai dengan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang, pola tidur terganggu, hingga kekhawatiran yang berlebihan.
Oleh sebab itu, kesehatan pada remaja perlu diperhatikan dengan melakukan beberapa hal dibawah ini.
- Sadari bahwa kecemasan adalah hal yang wajar
- Cari informasi yang benar dari sumber terpercaya
- Terbuka kepada orangtua tentang perasaan khawatirnya
- Batasi menonton atau melihat berita tentang virus Covid-19
- Cari pengalihan suasana dengan kegiatan yang menyenangkan
- Hubungi teman-teman untuk jalin komunikasi.
6 hal tersebut di atas bisa dipraktikkan untuk menekan munculnya gangguan mental akibat dari rutinitas baru yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Semoga 6 kiat tersebut di atas dapat memberikan manfaat yang baik dan bisa menciptakan iklim kehidupan yang lebih baik terlepas dari perkembangan pandemi yang masih belum menentu.
Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya.
Pecinta kucing dengan berbagai keimutannya.