PROBOLINGGO – Arabic Language Festival adalah perhelatan rutin yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai bentuk kompetisi untuk mengasah dan menunjukkan bakat dan kemampuan berbahasa Arab.
Di pagelaran Alafest yang ke-4 kali ini yang dilaksanakan secara daring, terdapat 3 kategori yang dilombakan berdasarkan jenjang masing-masing. Yakni untuk SLTA, Mahasiswa dan untuk Umum yang diadakan secara nasional.
Kategori siswa akan terdiri dari lomba “Olimpiade Bahasa Arab dan Pidato Bahasa Arab”. Kemudian kategori mahasiswa akan terdiri dari lomba “Debat Bahasa Arab dan Membaca Berita Bahasa Arab”. Sedangkan kategori umum akan terdiri dari lomba “Membaca Puisi Bahasa Arab dan Menyanyi Bahasa Arab”.
Dalam perlombaan yang diadakan oleh program studi Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang tersebut, delegasi dari Universitas Nurul Jadid mengutus 1 tim delegasi untuk berpartisipasi dalam festival bahasa arab nasional tersebut.
Meski dilaksanakan secara dari dan diikuti oleh banyak instansi dan perguruan tinggi dari berbagai wilayah, perjuangan dan kegigihan dari teman-teman delegasi PBA Universitas Nurul Jadid ternyata tidak sia-sia.
Dalam lomba debat Bahasa Arab yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 Maret 2021 tersebut, delegasi dari PBA Universitas Nurul Jadid berhasil menyabet juara pertama setelah melewati babak penyisihan dan babak gugur yang cukup menegangkan.
Dengan mengusung tema perlombaan “Kemilau Bahasa Arab dari Jagat Maya untuk Peradaban Dunia” topik perdebatan sebagian besar berkutat tentang tantangan dan peluang kebermanfaatan bahasa arab di tengah perkembangan teknologi dan merebaknya wabah yang membuat banyak sekali perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menyabet juara pertama dalam lomba debat bahasa arab dalam Arabic Language Festival yang ke-4, salah satu delegasi dari PBA Universitas Nurul Jadid yakni Mochammad Hasan Mutawakkil berhasil menyabet gelar sebagai pembicara terbaik dalam lomba debat bahasa arab tersebut.
Diwawancarai melalui aplikasi pesan singkat, salah satu delegasi menuturkan bahwa tantangan terbesar dari perlombaan kali ini adalah menampilkan argumen yang baik dan benar dengan metode daring. Hal ini lantaran mayoritas teman-teman yang berpartisipasi merupakan santri sekaligus mahasiswa.
“Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri, namun Alhamdulillah Kami bisa memberikan yang terbaik dan membawa pulang gelar juara” tuturnya.
Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya.
"Verba volant, scripta manent"