DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali telah menyatakan, jaringan internet akan tetap diizinkan hidup pada hari raya Nyepi yang jatuh pada Minggu (14/3/2021) mendatang.
Namun akses yang diperbolehkan hanya sebatas jaringan internet Wi-fi dan bukan untuk layanan internet data seluler. Hal ini dikarenakan alasan kemanusiaan dan perkembangan COVID-19.
Menanggapi hal itu, Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana berharap umat Hindu di Bali benar-benar melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan baik dan khusyuk.
“Kami mengharapkan umat hindu dan supaya jangan membuat postingan pas hari raya nyepi, kalau mau memposting silahkan setelah nyepi, supaya pelaksanaan nyepi betul-betul khusuk,” harapnya ketika diwawancarai Senin (08/03/21).
Keputusan dan kebijakan pemutusan jaringan internet ini guna membuat pelaksanaan Hari Raya Nyepi benar-benar dilaksanakan secara khusyuk dan aktivitas media sosial saat Nyepi berlangsung hendaknya dihentikan untuk sementara.
“Masalah internet wifi masih hidup, itu alasan kemanusiaan, karena hampir semua kecamatan di Bali ada karantina COVID-19 dan perlu adanya konsultasi terus menerus lewat intenet dengan pihak medis, maka dari itu dipakai kebijaksanaan pemerintah supaya internet tetap hidup,” terangnya
Memang, alasan utama pemerintah memutuskan tetap menghidupkan internet, adalah situasi dan perkembangan dari COVID-19. “Kalau internet mati dokter kesulitan berkonsultasi dengan pasien layanan jarak jauh, ditakutkan terjadi hal yang tak diinginkan,” jelas Sudiana.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana mengatakan Jaringan internet pada Nyepi kali ini tetap dihidupkan. Hanya data selular dan IPTV yang dimatikan selama 24 jam.
“Hanya yang di HP saja mati. SMS dan nelpon tetap bisa, bahkan komputer, laptop dan HP kalau dikoneksikan ke WIFI di rumah / kantor tetap bisa digunakan seperti biasa,” ungkapnya.
Sumber : https://kumparan.com/kanalbali/jaringan-internet-tetap-hidup-saat-nyepi-di-bali-tahun-ini-1vJaxL1lfDh/full
