Semarang – Penelitian vaksin Nusantara yang dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang dikabarkan akan setop sementara. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap bisa mengetahui langsung perkembangan dari vaksin tersebut.
Ganjar mengatakan karena penelitian dilakukan di Jawa Tengah, ia berharap mengetahui perkembangan dari penelitian tersebut. Ia juga mengatakan sempat akan bertemu dengan beberapa pihak yang terlibat dalam penelitian untuk mengetahui perkembangan terbaru namun belum terwujud sampai sejauh ini.
“Saya belum dapat laporan (penelitian dihentikan sementara), berharap saya karena di Jawa Tengah segera dilaporkan. Dulu pernah janjian sama saya tapi belum masuk, saya ingin tahu perkembangannya seperti apa,” kata Ganjar singkat di rumah dinasnya, Senin (22/3/2021).
Ganjar sebenarnya siap membantu penelitian vaksin Nusantara tersebut sebagai bentuk dukungan kepada upaya dari anak bangsa menangani pandemi.
“Kemarin saya coba komunikasi dengan mereka yang beraktivitas di dalam, ya timnya, ya rumah sakitnya. Minggu ini tim akan sampaikan perkembangan seperti apa dan kesulitannya apa. Harapannya kita tahu, pemerintah provinsi akan tahu,” kata Ganjar, Senin (15/3/2021) pekan lalu.
“Prinsipnya kita dukung karya anak bangsa, seperti kata Pak Presiden apakah itu vaksin Merah Putih, Nusantara, atau yang lain. Seperti apa teknisnya dan masalahnya fasilitas apa yang mesti ada. Agar kita bisa beri kepercayaan pada anak-anak bangsa,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kabar penghentian sementara penelitian vaksin besutan dr Terawan Agus Putranto itu muncul setelah penggalan surat dari Direktur Utama RS Dr Kariadi Semarang, yang menjadi site research vaksin Nusantara, kepada Menteri Kesehatan, berisi permohonan izin menghentikan sementara penelitian vaksin Nusantara menjadi viral.
Penggalan surat tersebut diunggah juga oleh pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono, di media sosial.
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan kabar tersebut. Nadia mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait penundaan penelitian vaksin Nusantara.
“Iya betul ada surat penundaan sementara karena ada syarat yang harus dilengkapi untuk pelaksanaan uji fase kedua,” kata Nadia saat dihubungi detikcom, Senin (22/3/2021).
Untuk diketahui, BPOM sampai saat ini masih belum memberikan lampu hijau untuk kelanjutan vaksin Nusantara. Pihak BPOM mengungkap ada beberapa aspek vaksin Nusantara yang belum terjawab di uji klinis fase 1.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan riset obat maupun vaksin harus memenuhi standar-standar yang berlaku. BPOM sampai saat ini belum memaparkan hasil evaluasi soal vaksin Nusantara. Namun ia menegaskan pihaknya tidak menghentikan riset.
“Badan POM tidak pernah menghentikan (riset vaksin Nusantara),” tegas Penny.
Sebelumnya dimuat di : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5503194/vaksin-nusantara-dikabarkan-akan-setop-ini-respons-gubernur-jateng/2
Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya.
"Verba volant, scripta manent"