PROBOLINGGO – Pembukaan bulan lomba dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-73 kembali digelar di Aula II PP Nurul Jadid, Kamis Malam (6/1/2022).
Menurut Ainul Yaqin, ketua panitia Haul dan Harlah PP Nurul Jadid ke-73, bulan lomba menjadi ajang bagi para santri untuk belajar berkompetisi dan berkolaborasi sebagai tingkat dasar untuk bersaing ditingkat yang lebih tinggi, baik nasional maupun internasional.
“Bulan lomba menjadi fasilitas dalam berkomptensi baik dalam bidang keagamaan, keilmuan, dan keolahragaan,” katanya.
Peresmian dan grand opening bulan lomba yang bertajuk “pembangkit moivasi, inovasi, dan kreasi” dipimpin langsung oleh KH. Hefny Rozak. Sebelum meresmikan bulan lomba, beliau menyampaikan kebanggaannya kepada Santri Nurul Jadid dimana mempunyai muassis dan para masyayikh yang mempunyai akhlakul karimah luar biasa.
“Tentu sebagai santrinya bisa meniru sedikit banyak akhlak beliau, tegasnya.
Selaras dengan yang disampaikan Yaqin, Kiai Hefny memandang bulan lomba sebagai ajang bagi para Santri Nurul Jadid untuk mengekpresikan dirinya dalam berbagai kompetensi dan harapan-harapan.
“Hal ini sudah banyak terbukti, semisal santri kita yang pernah menjadi Menteri Agama Republik Indonesia selama satu hari dan prestasi-prestasi lainnya baik regional maupun nasional,” dawuh beliau.
Kiai Hefny mewanti-wanti agar adanya bulan lomba cukup untuk dijadikan hiburan-hiburan saja yang tidak sampai dimasukkan kedalam hati ketika salah satunya menghadapi kalah pada taraf angka-angka yang diberikan oleh dewan juri.
“Hati itu hanya berisi Guru-guru, Rasulullah, dan Allah. Anggap permainan ini sebagai hiburan dipentas Nurul Jadid saja, Jhe’ ka ate,” pungkasnya.
Mahasiswa Biru Kuning Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Nurul Jadid Probolinggo, yang tidak lain hanyalah seorang anak kelahiran pulau kecil Giligenting.
