PROBOLINGGO – Kegelisahan yang menghasilkan rupiah. Hal tersebut yang tepat menggambarkan kreasi stik kulit pisang buatan mahasiswa dan mahasiswi UNUJA dengan brand Blesstano.
Berawal dari sebuah pertemuan di bulan Maret 2021 untuk membahas tentang program kerja Divisi Kewirausahaan Himapromi UNUJA. Limbah kulit pisang yang bergelatakan di lokasi pertemuan tersebut kemudian cukup membuat gelisah.
Kegelisahan tersebut membuat Laili dan teman-teman kemudian mencoba untuk mengkreasikan limbah kulit pisang tersebut menjadi sebuah olahan makanan yang nikmat dan kaya gizi.
Setelah melalui banyak percobaan dan masa tes dengan melakukan sampling, limbah kulit pisang tersebut kemudian dijadikan olahan stik kulit pisang.
Stik kulit pisang sendiri kaya akan manfaat dan anti oksidan yang bermanfaat untuk mencegah sel kanker.
Selain kaya akan kandungan zat dan manfaat, menurut Laili Stik kulit pisang yang Mereka kembangan tersebut merupakan bentuk implementasi dari Green Ekonomi.
Green Economy sendiri merupakan kegiatan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan.
Ditanya terkait tantangan dan kendala di masa awal merintis produknya, Laili mengatakan bahwa modal adalah kendala utama.
“Semua tim dan penggagas merupakan mahasiswa aktif yang membuat masalah modal menjadi kendala yang cukup berarti di masa awal perintisan produk. Beruntung, teman-teman tidak sungkan untuk ditarik sumbangan pengembangan produk ini” Terang Laili.
Selain modal, tantangan yang dihadapai oleh Stik Kulit Pisang adalah stigma masyarakat tentang kulit pisang yang biasa dijadikan bahan ternak.
“Butuh waktu yang sedikit lama untuk meyakinkan masyarakat tentang manfaat dari stik kulit pisang ini karena ya di masyarakat limbah kulit pisang memang dikenal sebagai bahan pakan ternak” Jelas Laili.
Berkat bantuan LPPK Universitas Nurul Jadid, Stik Kulit Pisang kreasi Laili dan kawan-kawan akhirnya bisa memperoleh izin pangan industri rumah tangga atau PIRT.
Setelah mengantongi izin PIRT dan bantuan dana yang berhasil diperoleh melalui kegiatan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa, Laili dan Tim terus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan mengejar target lain kedepannya.
“Alhamdulillah, produk Kami sudah mengantongi izin PIRT jadi bisa lebih mudah melakukan kerjasama dengan toko ritel atau minimarket sekitar. Kedepannya Kami terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan bisa memperoleh izin BPOM untuk membuat produk Kami semakin dikenal serta masyarakat tidak lagi memandang limbah kulit pisang sebagai bahan pakan ternak saja” Tutup Laili. (*)
(rhmn)