Beberapa saat yang lalu, saat sedang asik bersosial media tanpa sengaja sebuah video yang menggambarkan suasana sebuah gerbong kereta dengan menampilkan banyak perempuan yang berdiri sedangkan laki-laki duduk dengan nyaman.
Video tersebut ternyata memang viral dan naik daun. Ada yang mengatakan bahwa para laki-laki “tidak peka”, persamaan gender dan hal lainnya.
Sungguh lucu melihat kolom komentar yang amat penuh dengan berbagai pendapat dan opini. Benar saja, kolom komentar memang jauh lebih menghibur daripaa konten postingan itu sendiri.
Sebagai seorang perempuan, Saya pribadi juga cukup tertarik untuk memberikan komentar atas fenomena tersebut.
Hal tersebut (Kondisi dalam video) bisa dikategorikan sebagai hal yang lumrah dan biasa. Apalagi video yang ditampilkan berada di gerbong umum dan bukan gerbong khusus wanita.
Penumpang yang lain juga merupakan penumpang yang membeli tiket dan berhak memperoleh hak yang sama terlepas dari gender mereka. Gerbong kereta sendiri juga merupakan space publik bagi penumpang, selama Ia memiliki tiket maka Ia berhak memperoleh haknya.
Beda cerita jika perempuan yang ada dalam video sedang dalam keadaan sakit, hamil, lansia atau menggendong anak.
Beda juga ceritanya jika Kalian menggunakan angkutan umum bersama dengan pasangan. Jika Kalian menggunakan kontek “Tidak peka” maka hal tersebut bisa memperoleh sedikit banyak justifikasi.
Tapi! Dengan tetap tidak merugikan pihak lain yang ada di dalam space tersebut.
Kenapa Kesetaraan Gender itu Penting?
Diskriminasi berdasarkan gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di seluruh dunia. Ini adalah fakta meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam kesetaraan gender dewasa ini.
Sifat dan tingkat diskriminasi sangat bervariasi di berbagai negara atau wilayah. Tidak ada satu wilayah pun di negara dunia ketiga di mana perempuan telah menikmati kesetaraan dalam hak-hak hukum, sosial dan ekonomi.
Kesenjangan gender dalam kesempatan dan kendali atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan, dan partisipasi politik terjadi di mana-mana. Perempuan dan anak perempuan menanggung beban paling berat akibat ketidaksetaraan yang terjadi, namun pada dasarnya ketidaksetaraan itu merugikan semua orang. Oleh sebab itu, kesetaraan gender merupakan persoalan pokok suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri.
Persamaan bukan Inferioritas
Meski persamaan Gender pada dasarnya memiliki nilai yang cukup positif, sayang masih banyak orang atau bahkan pihak yang salah menafsirkan hal tersebut. Kembali kepada cerita yang Saya sampaikan di awal tulisan, tentu sangat menggelitik rasanya saat melihat kolom komentar yang membahas tentang persamaan gender dalam kasus terebut (video di awal).
Saat membawa nama kesetaraan, tentu mau tidak mau Kita harus menyisihkan yang namanya inferioritas, minoritas maupun mayoritas. Kesetaraan adalah tentang memperoleh kesempatan yang sama, pandangan yang sama dan hak serta tanggung jawab yang sama.
Entah Kamu adalah pria atau perempuan, jika sudah merambah kepada pembahasan tentang kesetaraan tentu akan ada yang namanya hak dan tanggung jawab. Ada hal yang Kamu peroleh dari kesetaraan tersebut, adapula tanggung jawab yang datang bersamanya.
“With a great power comes a great responsability”
Benjamin Parker
Semoga kedepannya isu dan pembahasan tentang kesetaraan gender dapat dipahami dan diartikan dengan hal yang lebih baik terlepas dari siapa dan apa kelaminmu.
* Maulida Rahmatul Ilmi : Mahasiswi aktif di Program studi Ilmu pemerintahan Unmuh Jember. Seorang pecinta literasi dan juga kucing yang aktif mengkritisi dinamika yang sedang hangat di sosial media. “Menjadi netizen yang baik adalah hak dan kewajiban Kita semua” pungkasnya.

Gubuk Inspirasi adalah portal daring dengan update tulisan harian. Berisi berbagai berita, tulisan dan ide hangat serta ringan nan menarik untuk menemani hari-harimu.
Kirimkan tulisan dan karyamu ke redaksi kami melalui form kirim tulisan yang tersedia atau melalui admin@gubukinspirasi.com