JAKARTA, GUBUKINSPIRASI.com – Masa yang berasal dari Aliansi Santri Tolak Korupsi memadati halaman depan gedung KPK RI di Jl. Kuningan pada Rabu (16/03/22) Siang.
Masa yang datang melakukan demonstrasi tersebut datang dengan gugatan agar KPK mengusut tuntas kasus korupsi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disinyalir banyak terjadi di daerah.
Dalam poster dan spanduk yang dibawa oleh masa, isi tuntutan berisi desakan kepada KPK untuk terjun ke Situbondo guna mengusut tuntas kasus korupsi dana PEN yang diduga menjerat bupati aktif Kabupaten Situbondo.
“Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai instansi negara yang berwenang untuk memberantas segala tindak pidana korupsi harus bisa menyelesaikan problem dugaan korupsi Dana PEN Situbondo 2022 ini, sekaligus menjerat aktor utama dan semua yang terlibat.” Jelas salah satu demonstaran yang berhasil tim Gubuk Inspirasi.
Kasus Korupsi Dana PEN Daerah Karena Minimnya Transparansi
Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (3/2/2022). Alasan pertama, adalah tidak adanya transparansi dari pemerintah pusat dalam menetapkan daerah yang mendapatkan pinjaman PEN.
“Maka pemerintah daerah kemudian berlomba-lomba untuk mendapatkan mengakses dan mengajukan permohonan (pinjaman) pada pemerintah pusat,” sebut Zaenur.
Faktor kedua, besarnya wewenang yang dimiliki pemerintah pusat dalam menentukan daerah mana saja yang berhak mendapatkan pinjaman. Situasi ini, dinilainya, membuka celah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh oknum pemerintah pusat.
“Sayangnya ada pejabat di pemerintah pusat memanfaatkan dengan cara menawarkan pengurusan (pinjaman) dengan imbalan tertentu,” ungkap dia.
Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya.
"Verba volant, scripta manent"