Pengurus Rayon Nusantara (RANUS) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton menggelar acara Opening Ceremony peringatan hari lahir Rayon Nusantara ke 16 tahun di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Paiton, Selasa 12 April 2022.
Gelaran acara tersebut di sambut oleh Yusril Mahendra selaku ketua Rayon Nusantara yang disaksikan langsung oleh Badrul Nurul Hisyam, Ketua Komisariat PMII UNUJA, Moh Zia Ulhaq, Ketua Cabang PMII Probolinggo, dan para anggota dan kader Rayon Nusantara beserta tamu undangan.
Dalam sambutannya, Yusril mengatakan bahwa dalam rangkaian harlah RANUS akan berpijak pada perbaikan kaderisasi dengan dua titik tekan kemandirian dan daya saing kader. Hal ini sesuai dengan tema kebesaran harlah, Transformasi Kaderisasi; Tingkatkan Kemandirian dan Daya Saing Kader.
“Kami punya harapan besar lewat harlah dengan tema yang kami angkat. Kami bersama pengurus rayon yang lainnya akan berusaha membawa Ranus untuk lebih baik kedepan. Transformasi kaderisasi ini adalah upaya kami bersama supaya kepengurusan dan kader mampu untuk menginternalisasi dari tujuan PMII yang sebenar-benarnya,” ucap pria asal Masalembu itu.
Sementara ketua Komisariat, Badrul Nurul Hisyam mengatakan bahwa momen harlah harus diseriusi, tidak boleh selesai pada ceremonial saja lalu selesai. Menurutnya, harlah harus dibuat agenda yang menarik.
“Kedepannya lebih diseriusi tindak lanjut dari sahabat-sahabat memperingati harlah ini, lakukan yang terbaik untuk Rayon Nusantara,” harap Badrul.
Senada dengan itu, sahabat Moh Zia Ulhaq, ketua Cabang PMII Probolinggo menyampaikan bahwa kepengurusan Ranus harus lebih memantapkan diri dan survive dalam segala persoalan zaman. Kata Yayak, sapaan akrab ketua cabang, meskipun Ranus memiliki kader yang sedikit harus tetap semangat mengawal proses kaderisasi.
“Jangan sampai surut semangatnya,” kata pria lulusan UNUJA itu.
Yayak mewanti-wanti para pengurus Ranus supaya tetap fleksibel dengan segala dinamika kaderisasi yang semakin komplet. Dalam penyampaiannya itu, dia juga menaruh harapan besar agar para kader PMII tidak kaku dan mampu meningkatkan kesadaran berorganisasinya secara kolektif. Hal itu menurut pria kelahiran Bondowoso itu akan berdampak pada kemandirian kader yang berdaya saing.
“Kader jangan sampai dilepas, terus arahkan. Kalau dilepas ya gak bisa, perbanyak sharing ke senior-senior,” tegasnya.
Diakhir sambutannya, Yayak mengungkapkan bahwa Ranus merupakan embrio dari PMII di Nurul Jadid. Bahkan, kata dia, Ranus juga merupakan embrio dari PMII Probolinggo, banyak dari para senior dan ketua cabang yang terlahir dari Ranus. Acara ini pun ditutup dengan pembacaan istigasah yang dipimpin oleh sahabat Muhammad Yahya, demisioner pengurus Ranus 2015-2016, dan pemotongan tumpeng, serta foto bersama.
Mahasiswa Biru Kuning Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Nurul Jadid Probolinggo, yang tidak lain hanyalah seorang anak kelahiran pulau kecil Giligenting.