Probolinggo, Gubukinspirasi – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nurul Jadid adakan Pesantren Aswaja yang bertajuk Meneguhkan Aswaja sebagai Tonggak Pergerakan yang bertempat di Aula Fakultas Teknik Unuja, Selasa, 11 Juni 2022.
Acara ini diadakan sebagai wujud eksistensi PMII Komisariat Universitas Nurul Jadid dalam meningkatkan pengetahuan kader, terutama dibidang keagamaan dan paham Ahlussunnah wal Jamaah. Kegiatan ini diikuti oleh sekira 30 orang.
“Saya berharap para peserta benar-benar mengikuti dengan serius. Sahabat-sahabat bisa mengendalikan diri untuk menambah wawasan secara totalitas terkait dengan apa yang selama ini belum dipahami,” jelas Ahmad Hariri, ketua panitia kegiatan
Menurut Abdur Rahmad, Sekretaris PK PMII UNUJA, kegiatan Pesantren Aswaja ini merupakan lanjutan dari materi yang pernah disampaikan di Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA). Selain itu, menurutnya juga merupakan bagian dari program kerja Biro Keislaman Komisariat.
“Sahabat-sahabat harus mampu memahami aswaja secara kaffah, tidak hanya sekadar aspke sejarah, landasan teologis, nilai dan ajaran keseharian. Tidak hanya persoalan toleransi, keseimbangan, moderat, namun juga harus mampu merespon modernitas, demokrasi, HAM, dan sebagainya sebagai bentuk dari menjaga laku tradisional local wisdom kemasyarakatan,” tegasnya.
Ketua Umum PC PMII Probolinggo, Moh Zia Ulhaq, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini tidak selesai pada pembukaan dan pembahasan sejarah aswaja. Tetapi, juga membahas pola pikir dalam menghadapi sesuatu yang lebih substansial. Ia juga mengingatkan kepada seluruh kader supaya tidak pernah meremehkan proses kaderisasi.
“Hal sekecil apapun dalam proses kaderisasi, jangan disepelekan. Sebagai kader harus mempunyai bekal dan skill untuk selalu siap didistribusikan,” pungkasnya.