Probolinggo, Gubukinspirasi – Sekolah Organisasi dan Kepemimpinan yang diadakan oleh Kader angkatan 2021 Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Komisariat Universitas Nurul Jadid sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pelatihan Kader Dasar ke-IV resmi ditutup. Acara yang dimulai dari kemarin, 18 Agustus 2022, berhasil dilaksanakan sampai penutupan, Jumat, 19 Agustus 2022.
Ketua panitia, Inayatul Maula, mengungkapkan bahwasanya ia bersama seluruh panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama menyukseskan acara tersebut. Ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk tidak pernah berproses, karena menurut dia para kader Kopri Unuja harus siap untuk berdaya saing kedepannya.
“Jadilah perempuan yang selalu berperan, bukan perempuan yang baperan,” ucapnya.
Sedangkan menurut Intan Permatasari, Ketua Kopri Komisariat Unuja, kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan ini bukan akhir, namun awal untuk terus bergerak dan berdaya.
“Kita harus menjadikan kegiatan ini sebagai awal untuk penggemblengan dalam memberikan stimulus intelektual,” ujarnya.
Dilain sisi, Ketua Komisariat PMII Unuja, Badrul Nurul Hisyam, dalam sambutannya mengaku bangga terhadap semua kader kopri yang telah membuktikan kemandiriannya, membuktikan kekuatannya dengan keberhasilannya mengadakan kegiatan tersebut.
“Saya melihat masa depan yang luar biasa dari peran-peran Kader Kopri ini, bahkan kayak monitoring sound system ini sudah bisa dikerjakan. Kedepannya saya berharap, hasil dari kegiatan ini diimplementasikan sebaik mungkin. Buktikan bahwa PMII Nurul Jadid bisa menjadi episentrum gerakan PMII Probolinggo, Tapal Kuda, hingga Jawa Timur,” tegasnya.
Di akhir kegiatan ini, diberikan penghargaan kepada peserta terbaik Sekolah Organisasi dan Kepemimpinan yang telah dinilai serius dan antusias dalam mengikutinya. Penghargaan tersebut diberikan kepada Faridatul Nur Aini, Kader Rayon Asghar Ali Engineer angkatan 2022.
Pewarta: Abdur Rahmad
Mahasiswa Biru Kuning Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Nurul Jadid Probolinggo, yang tidak lain hanyalah seorang anak kelahiran pulau kecil Giligenting.