BANYUWANGI, GUBUKINSPIRASI.com – Soul of Osing Kemiren Banyuwangi merupakan sebuah Desa Adat Wisata yang ada di daerah Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Desa Kemiren merupakan desa wisata yang merupakan sentra kebudayaan suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi.
Tentang Desa Kemiren
Asal mula kata Kemiren menurut para sesepuh Desa, dahulu di Desa Kemiren saat pertama kali ditemukan, desa tersebut masih berupa hutan dan terdapat banyak pohon kemiri dan duren (durian) sehingga mulai saat itu, daerah tersebut dinamakan “Desa Kemiren”.
Menurut sejarah masyarakat Desa Kemiren berasal dari orang-orang yang mengasingkan diri dari kerajaan Majapahit setelah kerajaan ini mulai runtuh sekitar tahun 1478 M.
Selain menuju ke daerah di ujung timur Pulau Jawa ini, orang-orang Majapahit juga mengungsi ke Gunung Bromo (Suku Tengger) di Kabupaten Probolinggo, dan Pulau Bali.
Kelompok masyarakat yang mengasingkan diri ini kemudian mendirikan kerajaan Blambangan di Banyuwangi yang bercorak Hindu-Buddha seperti halnya kerajaan Majapahit.
Kemudian masyarakat Kerajaan Blambangan berkuasa selama dua ratusan tahun sebelum jatuh ke tangan kerajaan Mataram Islam pada tahun 1743 M.
Desa Kemiren ini lahir pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1830-an. Awalnya, desa ini hanyalah hamparan sawah hijau dan hutan milik para penduduk Desa Cungking yang konon menjadi cikal-bakal masyarakat Osing di Banyuwangi.
Inkubator Literasi Pustaka Nasional Bank Indonesia Jember 2022
Desa Kemiren menjadi objek penelitian dalam rangkaian kegiatan Inkubator Literasi Pustaka Nasional Bank Indonesia Jember tahun 2022.
Dalam kegiatan inkubasi penulisan yang terselenggara berkat kerjasama antara Perpurnas Press dan Bank Indonesia Jember tersebut menjadikan Desa Wisata Osing Kemiren sebagai lokasi penelitian dan inkubasi secara luring dari tanggal 09 Oktober hingga 12 Oktober 2022.
Sebanyak 10 orang penulis muda yang berhasil lolos seleksi awal dalam rangkaian ILPN Bank Indonesia 2022 berkesempatan secara langsung datang ke Kemiren untuk pengamatan lapangan, penggalian data dan kelas inkubasi secara luring.
Selama 3 hari 2 malam, 10 penulis terseleksi berkesempatan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat setempat serta mengikuti berbagai kegiatan dan perayaan kebudayaan lokal khas Osing di Desa Kemiren.
“Kegiatan ini sungguh luar biasa, banyak pengalaman baru dan tantangan yang cukup menarik dan membangun selama 3 hari 2 malam berada di Kemiren.” Terang Rahman, salah satu penulis terseleksi kepada tim Gubuk Inspirasi.
Tokoh masyarakat dan adat Desa Kemiren, Suhaimi mengungkapkan antusiasme dan sambutan hangat rombongan penulis yang datang ke Kemiren.
“Selamat datang dan selamat menjadi bagian dari masyarakat osing yang ada di Desa Kemiren.” Ungkap Suhaimi singkat dalam sambutan pembukaan inkubasi luring pada Minggu (09/10/22). (*)
(er/rhmn)
Pustakawan magang di Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca. Menikmati berbagai tulisan dan kadang menumpahkan kegelisahan dan ide aneh bin nyeleneh di berbagai portal daring di dunia maya.
"Verba volant, scripta manent"