GUBUKINSPIRASI.COM – Raden Mas Panji (R.M.P) Sosrokartono llahir di jepara Rabu 10 April 1877 M. Beliau adalah kakak daripada R.A Kartini.
Sosrokartono mempunyai ketertarikan yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangannya ketika masih bersekolah Hoogere Burgerschool ( Sekolah TIngkat Menengah zaman belanda).
Ketika menempuh pendidikan di HBS beliau telah belajar bahasa Jerman, Cina, Latin, Sansekerta, dan lain- lain. Namun demikian, beliau tidak meninggalkan sastra dan budaya Jawa.Â
Setelah dinyatakan lulus dari HBS Kartono pindah ke Jurusan Bahasa dan Kesusastraan Timur di Universitas Leiden. Sosrokartono tercatat sebagai mahasiswa pertama yang menempuh pendidikan di belanda.
Di Belanda kartono juga ikut serta mendirikan Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia). Sebuah organisasi mahasiswa Indonesia yang saat itu namanya masih Hindia Belanda di Negeri Belanda.
Ajaran Hidup Sostrokartono
Sosrokartono memiliki pandangan hidup yang sangat menarik dan layak untuk kita jadikan pegangan di zaman sekarang ini.
Pertama mengabdi kepada hamba tuhan. Hal ini diterangkan dalam surat untuk komunitas Monosuko Darussalam pada 12 Mei 1931. Beliau berpesan agar kita mengabdi untuk keselamatan hidup sesama umat manusia dengan pasrah tanpa pamrih dan juga tanpa rasa takut.Â
Kedua adalah catur murti yaitu menyelaraskan 4 hal yang ada dalam diri kita yaitu : pikiran, perasaan, perbuatan, perkataan. Empat hal ini harus berjalan beriringan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna.
Ketiga kaya tanpa harta bukan berarti dengan perkataan ini kita bisa memberikan legitimasi kepada diri kita untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Yang dimaksud beliau adalah kita boleh kaya akan tetapi jangan bergantung kepada harta.Â
Keempat nglarug tanpo bala artinya berjuang tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Dalam berjuang kita tidak boleh menjadikan manusia sebagai sandaran. Karena sebaik-baiknya tempat untuk bersandar adalah tuhan yang maha esa.
Kelima menang tanpa ngasoraken sebagai bangsa pejuang tidak boleh menghina musuh kita yang lemah. Sebab seorang pejuang tidak akan menindas orang yang lemah.