Sering kali kita bertemu dengan seseorang yang tampaknya baik. malah menghanyutkan. Punya temen toxic banget lama-kelamaan bikin hati luluh dan terkagum-kagum atas aksi filantropi yang dilakukan.
Atau ketika kamu duduk di istirahat sambil minum dan ngemil makanan ringan. Tiba tiba ada orang asing datang wajahnya kusut pakaiannya kusam terus cerita tentang musibah yang dialami di tengah perjalanan? mau ngasih uang buat tambahan ongkos tapi ragu. Orang ini jujur apa enggak sih ? apa benar dia lagi butuh bantuan ? Atau penipu yang lagi menjalankan skenarionya buat dapet uang ?

Loh… Jadi gimana ! Kok malah bingung. Ternyata kita tidak bisa mengetahui kepribadian atau tabiat seseorang dari cara berkomunikasinya saja. ternyata ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor dari UCLA Amerika Serikat bernama Albert Mehrabian tentang komunikasi bahasa tubuh. Dia menguraikan bahwasanya ada tiga faktor yang menjadi tolak ukur dalam mempercayai seseorang.

Tiga faktor itu adalah : perkataan (verbal), vokal (intonasi) dan bahasa tubuh (non verbal). Dari 3 hal tersebut kesimpulannya ternyata sangat mencengangkan. Indikator yang memiliki pengaruh besar ternyata bukan perkataan yang kita ucapkan. emang apa sih penyebab utamanya?
55% hasil survei tersebut menerangkan bahwa implikasi paling besar dalam komunikasi adalah bahasa tubuh atau body language. intonasi atau nada suara menjadi faktor kedua dengan angka 38%. sedangkan perkataan berpengaruh paling kecil dengan presentase 7%.
Penikmat sastra dan musik, menghabiskan waktu meniti makna dalam setiap bait kata ditemani secangkir kopi (yang tidak terlalu manis) di pagi hari.
Redaktur gubuk sastra dan cerpen minggu di Gubukinspirasi.com