ISLAMI, GUBUKINSPIRASI.com – Al-Ghazali, seorang filsuf batiniah dan teolog muslim Persia yang sangat masyhur karena argumentasinya yang ia tulis dalam ratusan kitab yang dinilai sangat mengagumkan.
Beliau lahir di Thusi yakni salah satu daerah di Iran pada tahun 450 H. Dan di tempat itulah beliau wafat dan dikuburkan pada tahun 505 H dalam usia yang relative belum terlalu tua yakni 55 tahun.
Nama Al-Ghazali bukanlah nama asli beliau melainkan hanya gelar, kenapa begitu ? karena beliau sangat memperankan pendebat yang membela soal kebenaran Islam.
Ada pendapat juga yang mengatakan bahwa gelar Al-Ghazali disini berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing. Nama asli beliau yaitu Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi Asy-Syafi’i.
Al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat. Dalam memberikan argumentasi beliau selalu bersikap bijak. Beliau sangat dihormati dalam dua pusat kekuasaan Islam pada masanya, yaitu Dinasti Seljuk dan Dinasti Abasiyyah.
Al-Ghazali sangat mencintai ilmu, sehingga beliau menguasai banyak bidang ilmu seperti fiqih madzhab, ushul fiqih, mantiq, ilmu kalam dan juga filsafat. Al-Ghazali selalu hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari suasana baru, guna mendalami pengetahuan dan sisi religious dalam dirinya.
Selain beliau aktif dalam mengajar beliau juga salah seorang ulama besar yang sangat produktif dalam menulis buah pemikirannya.
Pada masa mudanya, al-Ghazali menekuni ilmu dengan semangat yang tinggi hingga akhirnya menjadi pengajar di Perguruan Nizamiyah. Kehidupannya saat itu diliputi dengan kekayaan. Setelah ia memperoleh kekayaan dan jabatan, ia mulai meragukan keadaannya tersebut.
Al-Ghazali mengalami perubahan kehidupan setelah ia mengalami pengalaman tasawuf. Gaya hidup keduanya diliputi oleh ketenangan dan ketenteraman dengan menjadi penulis. Pada gaya hidup keduanya ini, ia banyak menulis tentang tasawuf.
Banyak sekali karya – karya beliau. Abdurrahman al-Badawi seorang tokoh yang meneliti jumlah judul buku yang menjadi karya oleh Al-Ghazali membuat klarifikasi kitab – kitab beliau menjadi tiga kelompok.
Pertama, kelompok kitab yang dapat dipastikan keasliannya sebagai karya Al-Ghazali terdiri dari 72 buah kitab.
Kedua, kelompok kitab yang diragukan sebagai karyanya asli Al-Ghazali terdiri atas 22 kitab.
Ketiga, kelompok kitab yang dapat dipastikan bukan karyanya, terdiri atas 31 buah kitab. Karya beliau yang sangat terkenal dan monumental yakni Kitab Ihya’ Ulmu Ad-Din, yaitu sebuah kitab yang ditulis untuk mrmulihkan keseimbangan dan keselarasan antara dimensieksoterik dan esoteric Islam.
Karya ini mencakup hamper seluruh bidang ilmu Islam yaitu fiqih ( yurisprudensi Islam ), ilmu kalam ( teologi ) dan juga tasawuf. Karya ini berisi empat bagian utama: Tindakan ibadah (Rub’ Al-‘Ibadat), Norma kehidupan sehari-hari (Rub’ Al-‘Adatat), Jalan menuju kebinasaan (Rub’ Al-Muhlikat), dan Jalan menuju keselamatan (Rub’ Al-Munjiyat).
Buku ini diterima dengan baik oleh para cendekiawan Islam seperti An-Nawawi yang menyatakan bahwa: “Seandainya kitab-kitab Islam akan hilang, kecuali hanya Ihya’, cukuplah untuk menggantikan semuanya.” (*)
(rfqh/er)