Setiap kali lengking suara lantang di toa-toa dan sound besar.
Sigap aparat seragam abu-abu memegang tameng transparan.
Serdadu-serdadu dengan tongkat, senapan laras panjang, mengarah pada kaum terpelajar
“Heii…… Para pejabat ! Perut kami lapar harga bahan-bahan di pasar menjulang hingga tak dapat didaki isi kantong kami”
.
Kondisi lapangan makin tak terkendali pasukan berjas maju merapat ke aparat
moncong-moncong senapan mengarah kedepan, pelatuk siap ditarik, memantik pelor berisi mesiu meluncur menembus badan.
Suasana berubah mencekam
darah bercucur dijalan aspal
satu, dua, tiga tubuh lunglai
lalu berjatuhan