Oleh S. Rohmah
Empat puluh lima hari,
berderap di antara pesakitan. Menahan dari selengkung guratan dahi dan dada yang sesak.
Dosis obat yang tinggi dan bersampel-sampel infus.
Aku percaya Tuhan adalah pemilik segalanya yang abadi.
Empat puluh lima hari,
Kosong dan putus asa selalu hadir menguncup pada bunga-bunga mimpi.
Aku tak lagi punya harap terkecuali pada keajaiban Tuhan yang bertebar dari langit.
Empat puluh lima hari,
lima detik dari jemputan Izroil,
menyadarkanku pada sehat yang utuh,
sehat yang mahal dan tak pandang bulu.
Sehat yang arif nan bijaksana.
Sehat sapa lahir dan batin.
Sehat yang Rahmat.
Aamiin
Besuki, 13 Juli 2022
Penikmat sastra dan musik, menghabiskan waktu meniti makna dalam setiap bait kata ditemani secangkir kopi (yang tidak terlalu manis) di pagi hari.
Redaktur gubuk sastra dan cerpen minggu di Gubukinspirasi.com