Nurul Jadid didirikan pada tahun 1948 dibawah naungan K.H.Zaini Mun’im di Dusun Tanjung Desa Karanganyar Paiton Probolinggo, membawa pengaruh baik bagi masyarakat sekitarnya. Sesuai namanya Nurul Jadid yang artinya”Cahaya Baru” benar-benar menjadi cahaya baru bagi Desa Karanganyar yang dulunya berupa hutan kecil yang banyak dihuni binatang buas, yang akhirnya diubah menjadi cikal bakal lahirnya Nurul Jadid.
Nurul Jadid juga menjadi “Cahaya Baru” bagi masyarakat Desa Karanganyar yang dulunya mempunyai akhlak yang memprihatinkan, hal itu terlihat dengan maraknya perjudian, perampokan, perjudian dan tempat pekerja seks komersial (PSK).
Tapi, dengan keuletan dakwah KH. Zaini Mun’im, beliau mengubah masyarakat Karanganyar menjadi lebih bermoral, serta menghapus kepercayaan Animisme dan Dinamisme dalam masyarakat.
Hingga kini, nurul jadid pun menjadi cahaya baru bagi peradaban keilmuan anak anak bangsa, nurul jadid menyediakan satuan pendidikan dan unit pendidikan yang tidak kalah bersaing dengan sekolah sekolah negeri di luar. Bahkan sebagian telah berstandar internasional dan telah di “negeri” kan diantaranya MTSN Paiton, MAN 1 Probolinggo dll.
Nurul Jadid terus berkembang mengikuti perkembangan zaman termasuk menyediakan fasilitas yang modern, dapat kita temui santri Nurul Jadid bertransaksi menggunakan E-bekal (kartu bekal elektronik) serta adanya 3 lembaga kebahasaan yaitu: Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.
Dengan keunggulan itu, Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya menekankan keilmuan namun juga perbaikan akhlak segenap santrinya. Hal ini, tentunya sangat menarik perhatian masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren Nurul Jadid. (*)