Nabi Muhammad adalah sosok manusia yang sempurna dan mulia,beliau adalah teladan para umat.Pribadi beliau sangat mengagumkan karena pada dirinyalah semua karakter terbaik manusia melekat dan tampak.Nabi merupakan sosok pemimpin dakwah yang sangat hebat dalam menyampaikan dakwahnya.
Dalam kajian ilmu komunikasi,kita dapat mencermati pribadi dan kepemimpinan seseorang dari proses bagaimana komunikasi yang ditunjukkan.Dalam setiap interaksi sosial pasti terjadi proses komunikasi.Dibalik kesuksesan komunikasi Sang Nabi Muhammad baik sebagai pribadi maupun dalam menjalankan kepemimpinan itu tidak lepas dari unsur-unsur berikut :
1. Komunikator
Membangun daya tarik diri sebagai komunikator melalui kredibilitas dan kompetensi diri.Nabi Muhammad saw.digelari kaumnya dengan sebutan “Al-Amin” sebelum beliau diangkat sebagai zidan rasul,dikarenakan kebiasaan beliau yang selalu jujur,baik dalam ucapan maupun tindakan.Apabila Al-Amin berkenaan dengan kredibilitasnya sebagai pribadi,maka ketika menjadi nabi dan rasul,beliau menjadi sosok pemimpin yang mempunyai beragam kemampuan (kompeten).
2. Motif atau niat komunikasi
Sebelum menyampaikan pesan dilakukan,nabi mengawalinya dengan niat yang baik.Sebab niat yang baik berujung pada awal yang baik dan diharapkan mendapatkan respon yang baik pada diri sasaran bicaranya (komunikan).
3. Pesan-Pesan
Pesan-Pesan lisan (verbal) disampaikan sebaik mungkin dengan memperhatikan pemilihan katanya,paralinguistiknya,dan bahasa tubuhnya (kinesik),dan isi pesanya harus selaras dengan perbuatan (nonverbal).
4. Memperhatikan sasaran pendengar (komunikan)
Sasaran pendengar bersifat heterogen mereka berbeda usia,tingkat pengetahuan,kecerdasan,budaya dan karakteristik lainnya.Mengingat adanya heterogenitas tersebut maka proses penyampaian pesan-pesannya menyesuaikan dengan diri komunikan agar mereka dapat menerima,memahami,dan diharapkan mengikutinya.
5. Respon yang diharapkan
Keberhasilan penyampaian pesan dakwah dari komunikator dapat dilihat dari respon yang ditunjukkan oleh komunikannya.Apabila responnya seperti apa yang diharapkan komunikator maka proses komunikasi ini berhasil.
6. Berserah diri kepada Allah (Tawakal)
Sebaik apapun proses atau strategi komunikasi,tidak menjamin akan muculnya respons komunikasi yang diharapkan komunikator.Bertawakal kepada Allah adalah sikap terbaik setelah melakukan usaha dengan sebaik mungkin.