Wednesday, December 6, 2023

Teori-teori Media Massa

Media massa memainkan peran penting dalam membentuk pandangan dan pemahaman masyarakat tentang dunia di sekitarnya. Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan berbagai aspek media massa, dari cara media berpengaruh pada masyarakat hingga bagaimana media menciptakan budaya populer.

Berikut adalah 10 teori media massa, beserta pelopor, karya terkemuka mereka, dan asumsi dasar dari masing-masing teori:

Teori Kultivasi (Cultivation Theory)

  • Pelopor: George Gerbner
  • Karya Utama: “Cultivation Analysis: New Directions in Media Effects Research” (1969)
  • Asumsi Dasar: Teori ini mengasumsikan bahwa paparan jangka panjang terhadap media massa, khususnya program televisi, dapat memengaruhi persepsi individu terhadap dunia. Teori ini berpendapat bahwa media cenderung mengkultivasi pandangan yang sesuai dengan narasi dan realitas media.

Agenda-Setting Theory

  • Pelopor: Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw
  • Karya Utama: “The Agenda-Setting Function of Mass Media” (1972)
  • Asumsi Dasar: Teori ini berpendapat bahwa media massa memiliki kemampuan untuk menentukan agenda isu-isu yang diperbincangkan dalam masyarakat. Dengan menonjolkan beberapa isu tertentu, media massa dapat mempengaruhi perhatian publik dan pemahaman mengenai topik-topik tersebut.

Teori Penerima Aktif (Active Audience Theory)

  • Pelopor: Stuart Hall
  • Karya Utama: “Encoding and Decoding in the Television Discourse” (1973)
  • Asumsi Dasar: Teori ini menekankan peran aktif penonton dalam proses interpretasi pesan media. Hall berpendapat bahwa penonton tidak hanya pasif menerima pesan media, tetapi juga aktif dalam memaknai pesan tersebut berdasarkan latar belakang budaya, sosial, dan ideologi mereka.

Teori Uses and Gratifications (Teori Penggunaan dan Kepuasan)

  • Pelopor: Elihu Katz, Jay Blumler, dan Michael Gurevitch
  • Karya Utama: “Uses and Gratifications Research” (1974)
  • Asumsi Dasar: Teori ini mengasumsikan bahwa penonton memiliki motivasi tertentu dalam mengonsumsi media. Mereka aktif memilih dan menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pribadi, seperti hiburan, informasi, atau interaksi sosial.

Teori Pengecualian Aktif (Active Audience Theory)

  • Pelopor: Karl Popper
  • Karya Utama: “The Open Society and Its Enemies” (1945)
  • Asumsi Dasar: Popper mengemukakan bahwa media massa memiliki peran penting dalam menjaga masyarakat terbuka. Dia mengatakan bahwa media massa harus mengungkapkan kesalahan dan ketidakadilan dalam pemerintahan, serta memberikan wadah bagi diskusi dan kritik yang konstruktif.
Baca juga :  Kuliah Bisa Tatap Muka di 2021, Berikut Aturannya

Media Equality Theory

  • Pelopor: Marshall McLuhan
  • Karya Utama: “Understanding Media: The Extensions of Man” (1964)
  • Asumsi Dasar: McLuhan menekankan bahwa media adalah ekstensi dari manusia dan lingkungannya. Dia berpendapat bahwa perkembangan teknologi media, seperti cetakan dan televisi, memengaruhi cara manusia berkomunikasi dan memahami dunia.

Teori Efek Media (Media Effects Theory)

  • Pelopor: Paul Lazarsfeld dan Herta Herzog
  • Karya Utama: “The People’s Choice: How the Voter Makes Up His Mind in a Presidential Campaign” (1944)
  • Asumsi Dasar: Teori ini menekankan pengaruh media dalam membentuk sikap dan perilaku penonton. Penelitian-penelitian awal dalam teori ini memfokuskan pada pengaruh media dalam pemilihan politik.

Teori Peniruan (Social Learning Theory)

  • Pelopor: Albert Bandura
  • Karya Utama: “Social Learning and Personality Development” (1963)
  • Asumsi Dasar: Teori ini berfokus pada peran media sebagai model perilaku. Bandura menyatakan bahwa individu dapat belajar melalui pengamatan perilaku yang ditampilkan dalam media dan meniru perilaku tersebut.

Teori Konstruksi Sosial (Social Construction Theory)

  • Pelopor: Berger dan Luckmann
  • Karya Utama: “The Social Construction of Reality” (1966)
  • Asumsi Dasar: Teori ini mengemukakan bahwa realitas sosial dibangun oleh interaksi sosial dan proses komunikasi. Media massa berperan dalam membentuk konstruksi sosial dan pemahaman kolektif tentang dunia.

Teori Efek Kelompok (Groupthink Theory)

  • Pelopor: Irving Janis
  • Karya Utama: “Victims of Groupthink” (1972)
  • Asumsi Dasar: Teori ini mengamati bagaimana media massa dapat mempengaruhi kelompok dalam pengambilan keputusan. Terutama, teori ini menyoroti bahaya “groupthink,” di mana kelompok cenderung mencapai konsensus tanpa kritis mempertimbangkan informasi alternatif.

Sepuluh teori di atas memberikan pandangan yang beragam tentang peran media massa dalam masyarakat. Masing-masing teori memiliki asumsi dasar yang berbeda, dan pemahaman yang mendalam tentang teori-teori ini dapat membantu kita lebih baik memahami pengaruh dan dampak media dalam kehidupan sehari-hari kita.

Comment
Baca juga :  Bingung Mau Lanjut SMA atau SMK? Simak Tips Berikut Biar Kamu gak Salah Pilih!
Editor at Gubuk Inspirasi Media | Website | + posts

Penulis serba bisa yang membantu banyak proses redaksional dan editorial di Gubuk Inspirasi.

+ posts

Poetry and Literature Lover dan berbagai hal yang berkaitan dengan budaya pop Korea

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopuler

Verified by MonsterInsights