Wednesday, December 6, 2023

Apa itu Kritik Sastra? Bagaimana Cara Membuatnya?

Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra yang bertujuan untuk mengkaji dan menilai suatu karya sastra secara objektif, ilmiah, dan terstruktur. Kritik sastra dilakukan dengan cara menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra, serta menafsirkan makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Secara umum, ada beberapa hal yang harus ada dalam sebuah kritik sastra, yaitu:

  • Identitas karya sastra, yang meliputi judul, pengarang, tahun terbit, dan genre.
  • Analisis unsur intrinsik, yang meliputi tema, tokoh, plot, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa.
  • Analisis unsur ekstrinsik, yang meliputi latar belakang pengarang, latar belakang sosial budaya, dan aliran sastra.
  • Interpretasi, yaitu penafsiran terhadap makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra.
  • Penilaian, yaitu penilaian terhadap kualitas karya sastra berdasarkan analisis dan interpretasi yang telah dilakukan.

Berikut adalah contoh kritik sastra:

Judul: Kritik Sastra Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea Hirata

Identitas karya sastra:

  • Judul: Laskar Pelangi
  • Pengarang: Andrea Hirata
  • Tahun terbit: 2005
  • Genre: Novel

Analisis unsur intrinsik:

  • Tema: Perjuangan anak-anak Belitung Timur dalam meraih cita-cita.
  • Tokoh: Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, dan tokoh-tokoh lainnya.
  • Plot: Novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Ikal, seorang anak dari keluarga miskin di Belitung Timur. Ikal bercita-cita menjadi penulis, dan dia bertekad untuk meraih cita-citanya tersebut. Bersama teman-teman sekelasnya, Ikal berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak, meski harus menghadapi berbagai rintangan.
  • Latar: Belitung Timur, Indonesia.
  • Sudut pandang: Orang pertama pelaku utama.
  • Gaya bahasa: Novel ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Analisis unsur ekstrinsik:

  • Latar belakang pengarang: Andrea Hirata adalah seorang novelis Indonesia yang lahir di Gantong, Belitung Timur. Dia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  • Latar belakang sosial budaya: Novel ini berlatar belakang di Belitung Timur pada tahun 1970-an. Pada masa itu, pendidikan masih belum merata, terutama di daerah-daerah terpencil.
  • Aliran sastra: Novel ini termasuk dalam aliran realisme sosial.
Baca juga :  Sekumpulan Puisi Echa Edelweiss

Interpretasi:

Novel “Laskar Pelangi” merupakan novel yang menginspirasi. Novel ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam meraih cita-cita, meski harus menghadapi berbagai rintangan. Novel ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Penilaian:

Novel “Laskar Pelangi” merupakan novel yang berkualitas. Novel ini memiliki tema yang menarik, tokoh-tokoh yang relatable, dan pesan moral yang mendalam. Novel ini juga memiliki gaya bahasa yang memikat dan mudah dipahami.

Kritik sastra dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti pendekatan objektif, pendekatan subjektif, dan pendekatan semiotik. Pendekatan objektif menekankan pada analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra. Pendekatan subjektif menekankan pada interpretasi dan penilaian yang bersifat subyektif. Pendekatan semiotik menekankan pada makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra.

Kritik sastra memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Membantu pembaca untuk memahami karya sastra secara lebih mendalam.
  • Mengembangkan apresiasi terhadap karya sastra.
  • Mendorong kreativitas penulis.
  • Meningkatkan kualitas karya sastra.
Comment
+ posts

Poetry and Literature Lover dan berbagai hal yang berkaitan dengan budaya pop Korea

Markxxx99
Markxxx99
Poetry and Literature Lover dan berbagai hal yang berkaitan dengan budaya pop Korea

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopuler

Verified by MonsterInsights