Monday, June 5, 2023
Home Blog

Kiat Asik Racana Pramuka UNUJA Cegah Abrasi di Pantai Duta dengan Tanam Ratusan Bibit Mangrove

0

PROBOLINGGO, GUBUKINSPIRASI.com – Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM Kepramukaan Universitas Nurul Jadid Probolinggo punya kiat unik dalam tunjukkan rasa cinta dan peduli lingkungan melalui kiat penanaman ratusan bibit mangrove di Pantai Duta, Randutatah, Paiton, Probolinggo, Rabu (31/5/23).

Pembina Gerakan Pramuka Universitas Nurul Jadid, Mohammad Bahrul Ulum menjelaskan, kegiatan tersebut berawal dari keprihatinan teman-teman Pramuka UNUJA terhadap kondisi jalan Pantai Duta yang banyak alami kerusakan akibat abrasi pantai.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mencegah dampak lebih lanjut dari abrasi pantai sembari melestarikan sekaligus mengkonservasi lingkungan melalui penanaman bibit mangrove cegah dampak lanjutan abrasi,” jelas Pembina Racana Pramuka UNUJA itu.

Sebanyak seratusan bibit mangrove ditanam bersama oleh peserta kegiatan Kemah Paamuka yang dilaksanakan sejak Selasa (30/5/23) tersebut.

Bahrul menambahkan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari rekan-rekan pramuka serta masyarakat setempat untuk mencegah abrasi tidak berdampak lebih jauh merusak ekosistem pariwisata Pantai Duta.

Peserta kegiatan tersebut antara lain terdiri dari Pasukan Pramuka gabungan dari Racana Pramuka Annafiiyah dan Azzainiyah UNUJA serta gabungan dari sekolah mitra di wilayah Kecamatan Paiton.

Dalam suasan penuh sukacita dan antusiasme, puluhan peserta kemah pramuka Racana Gabungan UNUJA menanam seratusan bibit mangrove bersama-sama.

Dalam kegiatan itu, hadir pula Wakil Rektor (Warek) IV Bidang Kemahasiswaan, KH Faiz AHZ beserta pembina pramuka dari sekolah dan lembaga berpartisipasi. Hadir pula dalam kegiatan tersebut pemerhati dan aktivis lingkungan hidup Pantai Randu Tata, Abdul Aziz.

Sebagai informasi, Hutan Mangrove memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan atau dikenal dengan istilah abrasi. (*)

(rhmn/er)

Ini dia Kasta Pertanyaan Horor Lebaran Bagi Generasi 2000, Mulai dari Horor sampai Horor Banget!

0

Tak terasa, libur bersama hari raya idul fitri telah usai. Banyak pegawai, PNS dan buruh yang kembali bekerja sebagaimana biasanya. Kembali bekerja menjalankan rutinitas yang itu itu aja, seperti diriku yang masih terus mengejar harapan palsu darimu. 

Selama empat hari semenjak hari raya yang jatuh pada Sabtu, puluhan rumah sanak famili menjadi lokasi rujukan sambung silaturahmi. Dimulai dari yang terdekat hingga beberapa keluarga yang ada di kota sekitar tak luput jadi lokasi sambangan bersama keluarga. 

Sebagai bagian dari generasi 2000an yang lagi bingung bingungnya mencari jati diri dan menguatkan mental melewati masa Quarter Life Crisis (QLC), momen lebaran 2023 ini penuh dengan berbagai pertanyaan horor sekaligus menguji mental. 

Ada  yang horor doang, ada juga yang horor banget. Senggol dikit bacok, begitulah perumpamaannya. Akhirnya, setelah menghabiskan beberapa buah hari berharga dari libur panjang lebaran yang diberikan oleh pemerintah, Saya berhasil menyusun dan memberikan kasta terhadap pertanyaan-pertanyaan umum selama lebaran. 

Berikut beberapa klasifikasi dan tingkat kengeriannya. 

#1 “Kapan nikah?” 

Mari mulai dengan pertanyaan klise dan tidak pernah absen di momen lebaran. “Kapan nikah?” gatau juga sih, kan jodoh di tangan Tuhan. Hehe

Pertanyaan ini memang legendaris, hanya pandemi COVID19 yang berhasil membuatnya absen. Itupun karena silaturahmi selama lebaran 2019 hingga 2022 sedikit terbatas akibat aturan Physical Distancing serta susahnya mudik dengan bejibun persyaratannya. Meski pertanyaan ini masih (Kadang-kadang) terdengar dalam silaturahmi daring melalui panggilan video, namun damagenya tidak terlalu terasa dibandingkan saat bertatap muka. 

Selain itu, pertanyaan yang selalu hadir dalam setiap momen lebaran ini nampaknya sudah cukup dipahami dan dapat disiasati dengan baik oleh orang-orang. Alhasil, banyak alasan dan jawaban bisa terlontar menjawab pertanyaan kapan nikah ini. Mulai dari pasangan yang belum tampak seperti Hilal serta beragam respon serius atau bahkan koplak lain yang saya rasa sudah lumrah ditemui. 

Tidak terlalu menguji mental lah, untuk pertanyaan pertama ini. 

Pertanyaan serupa antara lain: 

“Gak bawa tunangan?”,

” Masih jomblo aja nih?”, 

“Pacaran doang, kapan nikahnya?” dll. 

#2 “Sekarang Kerja Dimana?”

Bagi generasi 2000-an yang mayoritas baru lulus kuliah, pertanyaan kedua ini cukup seram. Selain uang saku yang tak lagi lancar seperti masa kuliah, dicecar dengan pertanyaan “Sekarang kerja dimana?” Atau “Kerja apa sekarang?” Benar-benar menghantam mental. 

Sulitnya mencari pekerjaan serta lapangan pekerjaan yang minim menjadi kendala. Mau ngeles dengan berbagai tipu muslihat juga cukup susah. Emak emak di kampung halaman punya intel cukup kuat dan kredibel bernama gerobak tukang sayur. 

Tempat yang penuh dengan informasi dan sangat berguna untuk bandingkan dirimu dengan anak tetangga, anak saudara, anak ipar atau bahkan seseorang yang Kamu tidak tahu sama sekali. 

Sebagai generasi nanggung, generasi 2000-an benar-benar diuji secara mental dan batin dengan pertanyaan satu ini. Mau jawab jujur tentang kondisi pekerjaan, bagi mayoritas generasi 2000 yang baru lulus dan merintis karier itu dihadapkan dengan dilema. Ada terlalu banyak perbandingan yang menanti jawaban kita. 

“Gak kerja kantoran?”, ” Anak tetangga lo kerja di dinas!”, anak inilah, itulah. Perbandingannya terlalu banyak. 

Belum lagi kalau ketemu kaum julid. Duh, sepertinya bakal ditanya sampai ke kisaran dan nominal gaji deh. Bingung pasti mau jawab gimana. Mau bilang kecil di julidin, mau melebih-lebihkan nanti dimintai THR. Paling bener tuh jujur dan apa adanya aja sih. Seperti cintaku padamu, tapi kamunya aja gak mau 🙁

Contoh pertanyaan serupa lainnya:

“Gajinya bisa buat beli apa nih sekarang?”, 

“Masih magang atau sudah kerja?”, 

“Tes CPNS kemaren gak ikutan?”, dll

Kalian pilih lanjut S2? Lu pikir bakalan aman karena lanjut kuliah S2? Gak segampang itu juga bos! Setidaknya, dengan melanjutkan S2, probabilitas pertanyaan di atas akan muncul sedikit berkurang. Gak aman, tapi tak seintens biasanya saja. 

#3 “Kapan Punya Momongan?” Serta tetek bengek perkeluargaan lainnya

Saya akui, berkat kehadiran COVID-19, banyak generasi 2000 yang akhirnya pilih untuk berkeluarga menikah dini. Melepas status lajang dan menikahi ia yang dicinta sepenuu hati. Manis, akhirnya cinta tidak bertepuk sebelah tangan tapi berlabuh di pelaminan. 

Bagi kelompok tersebut, pertanyaan satu ini sebenarnya bagaikan pisau bermata dua. Sisi positifnya, bisa mendorong pasangan 2000an untuk memikirkan kembali masa depan keluarga kecilnya, mulai mempersiapkan skema dan peran parenting serta perhitungan budgeting keluarga. 

Di sisi lain, pertanyaan itu bisa menjadi kejutan serta tekanan yang luar biasa bagi keluarga yang belum (beruntung) mempunyai keturunan. 

Saya sendiri menyadari, generasi 2000an berada di posisi maju kena, mundur kena. Generasi nanggung yang terhimpit dari atas juga didorong dari bawah. Bahasa kerennya sih Sandwich Generation. Dari atas ditekan oleh bayangan generasi Milenial dan pencapaian orang tua, dari bawah didorong oleh realitas kehidupan. Gak ada yang gratis sekarang masalahnya. 

Tak bisa dipungkiri, generasi 2000an banyak yang akhirnya pilih untuk menunda kehamilan atau bahkan memang belum bisa hamil karena tekanan mental dan kesibukan bejibun yang ganggu hormon dan kehidupan rumah tangga. 

Mempertimbangkan hal itu, seyogyanya, tolonglah, saudara-saudara sekalian bisa coba untuk exclude pertanyaan satu ini dari topik silaturahmi lebaran? 

Pertanyaan serupa lainnya seperti: 

“Baru satu nih anaknya?”

“Anaknya sekolah dimana?”

“Rumahnya berapa lantai?”

#4 “2024 pilih siapa?”

Gak expect banget pertanyaan satu ini muncul di lebaran tahun ini. Politik yang biasanya lekat dengan orang dewasa kini juga mulai merambah generasi 2000an. Palang pintu masuk nya ya lewat pertanyaan yang satu ini, “2024 pilih siapa?” Ini baru awal nya doang, belum printilan lainnya seperti elektabilitas, bantuan sosial, isu politik dan lainnya yang belum tentu semua generasi 2000 ketahui.

Mau jawab asal, takutnya ditagih tahun depan komitmennya. Gak mau jawab, obrolan jadi kaku, rasanya tiba-tiba duduk di planet lain padahal nyatanya ada di satu ruang tamu yang sama. Mau abstain? Lho he, bukan voting ini bos. 

Dilematis nya lagi, udah dengerin dengan seksama, mempertimbangkan dengan matang dengan seluruh pemahaman yang dimiliki, tapi kalo jawabannya gak memuaskan, suasana ruang tamu bakal jadi aneh banget. Bukan jadi ada manis-manisnya kayak iklan air mineral, jadinya malah “ini pilihan gw salah ya? Kok aneh rasanya,”

Itu dia daftar pertanyaan lebaran horor menurutku, kalau menurut kalian yang mana? Atau punya daftar pertanyaan lain? (*)

Pengamat Politik Nasional Kritisi Pemkab Situbondo; Pemkab Harus Produktif

0

SITUBONDO, GUBUKINSPIRASI.com – Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo mengkritisi etika pembangunan Pemerintah Situbondo yang dinilai cenderung feodal dan anti-kritik. Penilaian tersebut disampaikan pada acara Peningkatan Budaya Literasi di Universitas Abdurachman Saleh (UNARS) Situbondo, Kamis (24/5/23).

Menurut pria yang akrab disapa Rio tersebut, pemkab Situbondo hari ini tergoda untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat instan, populis, tak menyentuh substansi masalah.

“Seorang pemimpin juga harus punya etika dalam melaksanakan program kerja. Bukan hanya bagi-bagi sembako yang kemudian diikuti dengan sejumlah baliho berisi foto diri bupati. Setelah itu goyang-goyang. Tidak, bukan seperti itu harusnya,” ujarnya dalam seminar bedah buku di UNARS Situbondo.

Melanjutkan, Rio menilai, Pemda bisa menyediakan ruang publik yang ramah terhadap semua golongan dan turut dihadiri oleh elemen pemkab seperti Bupati dan kepala OPD terkait untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat. Pemberian ruang publik untuk mengungkapkan suara masyarakat bisa menjadi salah satu jalannya. “Biarkan warga mengungkapkan kegelisahannya, keberatannya, dan bupati mendengarnya,” imbuh Rio.

Melalui pengamatannya, pemkab Situbondo cenderung tertutup dan tidak pernah mendialogkan programnya kepada publik. Hal tersebut menurut Rio fatal karena publik menjadi tidak paham gagasan dan arah pembangunan yang diharapkan oleh pemerintah.

“Turun ke masyarakat bawah kalau hanya untuk makan-makan kemudian foto-foto tanpa membawa gagasan dan berdialog dalam rangka menyerap pendapat-pendapat mereka, untuk apa? Itu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan di masyarakat,” tegas Rio.

Pengurus HIMAPRODI IAT Putra UNUJA Gelar Halal Bihalal dan Kajian Bahsul Qutub

Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPRODI) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) putra Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melaksanakan Halal Bihalal dan kajian Bahsul Qutub, Kamis (18/5/23).

Bertempat di Gedung KH. Hasyim Zaini (A) ruangan A2.03, acara tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus HIMAPRODI IAT dan mahasiswa aktif IAT. Kehadiran tersebut, turut dapat mensukseskan acara yang persiapannya selama 1 minggu.    

Ahmad Maulidin, Ketua HIMAPRODI IAT Putra menjelaskan, bahwa gurunya memberikan sebuah pengetahuan tentang Halal Bihalal kepada santrinya untuk mengadakan kegiatan tersebut disetiap momentum kembalian santri ke pesantren.

“Maka dari itu, pengurus HIMAPRODI IAT berinisiatif dan mengamalkan ilmu yang telah saya dapatkan dari guru saya,” jelasnya saat diwawancarai mahasiswa prodi Komunikasi dan penyaiaran Islam (KPI).

Setelah itu, dilanjutkan kajian Bahsul Qutub (pembahasan kitab-kitab) membahas bab Ashabul Nuzul yang ada didalam kitab Manna al-Qattan.

Ditanya tentang harapan dan output dari kegiatan halal bihalal tersebut, Maulidin menjelaskan, pihaknya berahrap dapat memperkuat solidaritas antar mahasiwa dan pengurus Himaprodi serta memperkuat nilai-nilai keilmuan segenap mahasiswa melalui kajian keilmuan serupa.

“Ingin HIMAPRODI IAT untuk kedepannya tetap solid, tidak vakum, dan lebih maju sesuai dengan visi misi HIMAPRODI IAT dan Prodi IAT,” harap Ketua Himaprodi IAT UNUJA tersebut. (*)

(rfi/er)

Semarakkan Ramadhan, FKS Besuki Bersholawat Bersama Ratusan Jamaah MDS Al Miftah

0

Sabtu, (15/04) Forum Komunikasi Santri Besuki melaksanakan kegiatan Semarak Ramadhan yang di kemas dalam pengajian umum dan sholawat bersama Majelis Dzikir & Sholawat Al-Miftah. Ratusan santri dan jamaah MDS Al Miftah turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Acara dimulai sejak pukul 20.00 WIB tepatnya Usai melaksanakan sholat tarawih yang bertempat di kediaman bapak Halili desa Gunung Malang kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Acara tersebut sukses digelar, terbukti dengan banyaknya antusias para santri, masyarakat dan jamaah MDS Al Miftah yang Memadati tempat acara berlangsung.

Tak hanya bisa diikuti secara langsung, acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui akun instagram FKS Besuki dan akun YouTube Majelis Al Miftah MU. Hal tersebut bertujuan agar para alumni dan jamaah MDS Al Miftah dapat mengikuti acara tersebut secara virtual.

Dukungan masyarakat, tuan rumah serta kerja keras panitia turut menjadi alasan dibalik suksesnya acara Semarak Ramadhan yang dilaksanakan FKS besuki Kali ini. Hal itu di ungkapkan oleh ketua panitia saat memberikan sambutan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada alumni, tuan rumah, masyarakat yang turut mendukung acara kali ini. Dan tidak lupa pula untuk teman-teman panitia yang sudah menyiapkan banyak hal demi menyelenggrakan acara kali ini,” ucap mursyid dalam sambutannya.

Forum Komunikasi Santri Besuki Gelar Semarak Ramadhan 1444 H

0

FKS-B (Forum Komunikasi Santri Besuki) merupakan sebuah organisasi santri Se-kawedanan Besuki yang aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan serta forum yang diikuti oleh santri dan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang berdomisili di Besuki dan sekitarnya. Kali ini FKS-B kembali melaksanakan kegiatan rutin yaitu pengajian umum dan pembagian takjil yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (15/04).

Rapat Cheking Persiapan Acara Semarak Ramadhan

Bertempat di Suboh tepatnya di kediaman bapak Halili Desa Gunung Malang, acara kali ini mengusung tema “Optimalisasi ketaqwaan untuk mencapai berkah Ramadhan”. Pengajian umum akan dihadiri oleh pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum yaitu Drs. KH. M. Bahrawi Khairi yang akan dimulai sejak pukul 20.00 WIB usai melaksanakan sholat tarawih. Acara ini juga turut dimeriahkan  oleh majelis dzikir dan sholawat Al-Miftah Pondok Pesantren Miftahul Ulum Besuki.

Tak hanya pengajian umum, bagi-bagi takjil menjadi pembuka acara yang akan dilaksanakan pukul 16.00 yang bertempat di perempatan jalan raya Suboh. Berbagai persiapan mulai dilakukan panitia sejak seminggu yang lalu dengan mengoptimalkan pencarian dana dan sumbangan dari alumni demi suksesnya acara tersebut.

“Persiapan yang dilakukan oleh panitia tidaklah mudah, karena masih banyak yang perlu disiapkan. Kami berusaha semaksimal mungkin mematangkan konsep pembagian takjil dan pengajian umum yang akan dilaksanakan. Kami juga berterima kasih kepada para alumni dan masyarakat yang sudah memberikan sumbangsih yang sangat besar demi mensukseskan acara yang akan dilaksanakan ini,” ucap Zein sebagai ketua umum FKS-B.

Pimpin Pengamanan Eksekusi, Kapolres Situbondo: Kedepankan Sikap Humanis

0

SITUBONDO, Polres Situbondo Polda Jatim melaksanakan pengamanan eksekusi tanah dan bangunan Kampung Timur Desa Panji Lor Kecamatan Panji oleh Pengadilan Negeri Situbondo, Kamis (17/3/2023)

Dalam pengamanan tersebut, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, S.H., S.I.K., M.H. menerjunkan personel gabungan Polres Situbondo 27 personil ditambah 1 SST Dalmas dan 25 personil TNI dari Kodim 0823 Situbondo.

Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan pengamanan yang di laksanakan ini berdasarkan surat permohonan dari Pengadilan Negeri Situbondo terkait bantuan pengamanan pelaksanaan eksekusi objek tanah beserta bangunan.

“Pengamanan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan dan juga untuk menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif baik sebelum, pada saat maupun pasca eksekusi,” ujarnya

Pada saat apel kesiapan, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto menekankan kepada seluruh personil pengamanan untuk mengedepankan sikap humanis namun tetap tegas, utamakan keamanan dan kenyamanan masyarakat serta melaksanakan tugas sesuai SOP untuk menghindari tindakan yang dapat merusak citra Kepolisian.

“Semua personil sudah diberikan penekanan agar pelaksanaan eksekusi berjalan lancar, kedepankan sikap humanis namun tetap tegas, sesuai SOP dan utamakan keamanan masyarakat,“ tandasnya

Pelaksanaan eksekusi berjalan lancar, kegiatan ditutup dengan pemasangan pagar pembatas dari bambu dan pemasangan banner pemberitahuan oleh petugas Pengadilan Negeri Situbondo.

Helat International Conference, Wujud Kepekaan UNUJA terhadap Kondisi Pendidikan Indonesia

0

PROBOLINGGO, Bekerjasama dengan Perkumpulan Manager Pendidikan Islam (PERMA PENDIS) Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Nurul Jadid helat International Conference pada 12-13 Maret 2023.

Mengangkat tema “Islamic Education in The Global Context; Resilience and Transforming in A Time of Uncertainty”, Pascasarjana UNUJA tunjukkan kepekaan terhadap situasi pendidikan yang tidak menentu di Indonesia.

Bertempat di Aula 1, Pondok Pesantren Nurul Jadid, kegiatan tersebut dihadiri akademisi dan pemerhati pendidikan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Direktur Program Pascasarjana UNUJA, Hasan Baharun menjelaskan, kegiatan tersebut diadakan sebagai bentuk sumbangsih perguruan tinggi dalam bentuk nyata guna memberikan masukan yang berharga kepada pemerintah tentang arah kebijakan pendidikan ke depan. “sehingga mampu meningkatkan daya saing dan mutu pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.

Momentum tersebut juga dijadikan sebagai media bertemu dan silaturahmi para akademisi melalui kegiatan Call for Papers guna menjaring artikel hasil riset yang telah dilakukan oleh para praktisi dan akademisi.

“Alhamdulillah ada 253 papers dikirimkan oleh para peserta International conference yang akan dipublikasikan pada prosiding dan jurnal bereputasi,” ungkap Hasan. Diantara sekian banyak akademisi dan pakar yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Diantaranya tampak tokoh-tokoh berpengaruh di bidang pendidikan seperti Prof. Dr. H. Khusnulridho, M.Pd (UIN KHAS Jember), Prof. Dr. H. Badrudin, M, Ag. CEAM (UIN Bandung), Prof. Dato Dr. Jamil Hamili (Malaysia), Prof. Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd (UIN Raden Intan Lampung), Dr.captain Al-Hajj Mohammed Bin Al-hajj Abdullah Al-Sinjapuri, Ph. D (Singapura), Prof. Dr. H. Ilyasin, M.Pd (UIN SI Samarinda), Prof. Dr. Mesiono, M.Pd (UIN SU Medan), Dr. H. Hasan Baharun, M. Pd (UNUJa, Prof. Mohd Fauzi Bin Hamat (Malaysia), Prof. Dr. Candra Wijaya, M.Pd. (UIN SU Medan), Dr. Samlan Ahmad, M.Pd (IAIN Ternate), Shubham Mukhopadhyae (India), Prof. Dr. Ali Asmu’I (Mesir) Dr. H. Akmal Mundiri, M. Pd (UNUJA), Dr. Rojab Muhammad Idris Al-Hasani (Mesir), Prof. Dr. Samir Hamada Ph. D (USA), Bannaga Taha Al-Zubair Hussen (Sudan).

Dilaksanakan secara hybrid, kegiatan tersebut berhasil menghasilkan banyak wawasan baru dan diskusi yang berjalan dengan cukup menarik dan lancar. Berkat pelaksanaan secara daring, tidak hanya pemikir dan akademisi lokal dan nasional, namun juga beberapa pemikir dan akademisi internasional dapat turut berpartisipasi dan bergabung dalam kegiatan tersebut. (*)

Tentang Visi Jawa Timur, Gubernur Khofifah: Kuncinya Aksesibilitas dan Konektivitas

0

SITUBONDO, GUBUKINSPIRASI.com – Hadir dalam gelaran perayaan Haflatul Imtihan dan HUT ke-109 Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung baru Auditorium Ponpes Sukorejo dan bahas Visi Jawa Timur.

“Kami di Pemprov punya program Nawa Bhakti Setya, kunci programnya ada di aksesibilitas dan konektivitas,” ungkap Khofifah, Minggu (12/3/23) dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Gubernur yang pernah menjabat Menteri Sosial Republik Indonesia tersebut menjelaskan pentingnya sinergitas dan konektivitas dalam upaya mencapai tujuan dari visi dan misi Jawa Timur kedepannya.

“Konektivitas itu penting, khususnya wilayah-wilayah terpencil dan kepulauan,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah bercerita tentang peresmian Pelabuhan Jangkar, Situbondo yang kini berada di bawah kewenangan provinsi. Pada penghujung tahun 2021, Pelabuhan Penyeberangan Jangkar diresmikan sebagai Pelabuhan Movable Bridge (MB).

“Secara prinsip, Pelabuhan Jangkar ini dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan bahan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar Akses di Pulau Pulau Madura seperti Raas, Sapudi, Kalianget dan Kangean,” ungkap Khofifah.

Di depan Bupati Situbondo, Karna Suswandi dan Pengasuh Ponpes Sukorejo KHR. Azzaim Ibrahimy yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, Khofifah menjelaskan harapan dan rencana pemerintah provinsi kedepannya.

Aksesibilitas dan konektivitas diakui sebagai faktor penting menyokong tujuan mulia dari Visi Nawa Bhakti Setya yang terbagi ke dalam Sembilan poin capaian utama. Nawa Bhakti Setya sendiri merupakan program kerja Pemprov Jatim yang terbagi ke dalam Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas & Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni.

Listrik Masuk Kepulauan

Selain revitalisasi beberapa pelabuhan penyeberangan utama di Jawa Timur, untuk mendorong aksesibilitas dan konektivitas, sebanyak 18 dari 22 pulau di Jawa Timur sudah teraliri listrik dengan standar power plan yang memadai.

“Ada 22 pulau di kawasan Jawa Timur dan alhamdulillah 18 sudah bisa teraliri listrik dengan standar power plan yang memadai,” beber Khofifah.

“Insyaallah, di bulan Juni yang akan datang 4 pulau lain akan segera difasilitasi listrik untuk mendorong aksesibilitas dan konektivitas masyarakatnya,” tandasnya. (Err)

MBKM Santri Internasional UNUJA Tiba di Malaysia, Siap Mengabdi dan Memberi Makna

0

PENDIDIKAN, GUBUKINSPIRASI.com – Sebanyak enam mahasiswa peserta MBKM Santri Internasional dari Universitas Nurul Jadid (UNUJA) tiba di Bandara  Internasional Kuala Lumpur, Minggu (12/3)  pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Bersama rombongan, turut ikut serta Wakil Rektor IV, K.H. Faiz, M.Fil.I., Staf Ahli Rektor, Ahmad Sahidah, Ph.D., dan pejabat LP3M, Ahmad Zubaidi, M.Pd.I sebagai pendamping dan mengantarkan enam mahasiswa menuju lokasi pelaksanaan MBKM Internasional.

Dr. Hasan Jali, M.A., Dosen Universiti Kuala Lumpur yang juga merupakan Ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Cabang Malaysia menyambut dengan hangat rombongan dari UNUJA.

Melalui program MBKM Santri Internasional tersebut, keenam mahasiswa itu nantinya akan ditempatkan melaksanakan kegiatan akademik dan pengabdian di beberapa pesantren milik Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Malaysia.

Hasan Jali mengapresiasi terlaksananya MBKM Santri Mengabdi dari UNUJA yang kini merambah ke level internasional. Ia berharap program ini dapat terlaksana secara berkelanjutan agar kontribusi perguruan tinggi, dalam hal ini UNUJA, dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bukan hanya di level lokal dan nasional, tetapi juga mendunia.

Kebanggaan tidak hanya dirasakan oleh pihak UNUJA sebagai institusi perguruan tinggi yang berhasil menjalin kerjasama dan mengirim mahasiswa melaksanakan MBKM Santri Internasional ke Malaysia. Para peserta dan mahasiswa yang berhasil lolos dan diterjunkan turut bangga dan bersukacita.

Ahmad Rofik, salah satu mahasiswa yang turut dalam rombongan peserta dari UNUJA mengaku cukup bangga dan senang bisa menjadi salah satu mahasiswa yang lolos dalam program tersebut. Menurutnya, keberhasilan itu merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan bagi dirinya.

“Saya sangat senang dan bersyukur bisa mengikuti program ini. Ini sangat bermanfaat dan membuat wawasan saya dan teman-teman semakin luas, bukan hanya dalam bidang akademik, tapi juga bagaimana bersosialisasi dan berjejaring dengan banyak orang dari berbagai daerah, bahkan di berbagai negara,” ungkap Rofik. (*)

*) Editor: rhmn/er
Verified by MonsterInsights